Tampilkan postingan dengan label Ilmu Sosial Dasar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ilmu Sosial Dasar. Tampilkan semua postingan

Jumat, 30 Januari 2015

Teori George Herbert

Menurut George Herbert Mead didalam bukunya "Mind, Self and Society" menguraikan tentang pengembangan diri manusia, yaitu sebagai berikut :

- Tahap persiapan (Preparatory Stage)
              Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan, saat seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna.
Contoh: Kata “makan” yang diajarkan ibu kepada anaknya yang masih balita diucapkan “mam”. Makna kata tersebut juga belum dipahami tepat oleh anak. Lama-kelamaan anak memahami secara tepat makna kata makan tersebut dengan kenyataan yang dialaminya.

- Tahap Meniru (Play Stage)
             Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa. Pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang nama diri dan siapa nama orang tuanya, kakaknya, dan sebagainya. Anak mulai menyadari tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu dari anak. Dengan kata lain, kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai terbentuk pada tahap ini. Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan banyak orang telah mulai terbentuk. Sebagian dari orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan bertahannya diri, yakni dari mana anak menyerap norma dan nilai.

- Tahap siap bertindak (Game Stage)
             Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya tuntutan untuk membela keluarga dan bekerja sama dengan teman-temannya. Pada tahap ini lawan berinteraksi semakin banyak dan hubunganya semakin kompleks. Individu mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya di luar rumah. Peraturan-peraturan yang berlaku di luar keluarganya secara bertahap juga mulai dipahami. Bersamaan dengan itu, anak mulai menyadari bahwa ada norma tertentu yang berlaku di luar keluarganya.

- Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage/Generalized other)
              Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat luas. Manusia dewasa menyadari pentingnya peraturan, kemampuan bekerja sama–bahkan dengan orang lain yang tidak dikenalnya– secara mantap. Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya.


Sumber : https://arvyndilawijaya.wordpress.com/2013/02/21/masalah-pemuda-dan-sosialisasi/
Share:

Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat & kebudayaan


- MASALAH INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT

Pengertian Individu
            Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individuum, yang artinya tak berbagi. Dalam bahasa inggris individu berasal dari kata in dan divided. Yang artinya tidak berbagi. jadi individu artinya tidak terbagi atau satu kesatuan.
          Walaupun secara umum manusia itu memiliki perangkat fisik yang sama, tetapi jika perhatian kita tunjukan pada perhatian yang lebih detail, maka akan terdapat perbedaan.perbedaan itu terletak pada bentuk, ukuran, sifat.seorang individu adalah perpaduan antara genotif dan fenotif genotif adalah faktor yang di bawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan dibawa sejak lahir. berupa sifat atau karakter kita yang mirip orang tua kita. Kalau seorang individu memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang di bawa sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang di pengaruhi oleh faktor lingkungan (fenotipe). Faktor lingkungan ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang. Karakteristik khas dari seseorang ini sering kita sebut dengan kepribadian.

Pengertian Keluarga
          Keluarga adalah suatu kelompok yang terdiri dari beberapa individu yang terikat dengan adanya hubungan perkawinan atau darah. Keluarga yang terdiri dari Ayah, ibu dan anak biasanya di sebut dengan keluarga inti. Keluarga ini memiliki fungsi dimana individu-individu itu pada dasarnya dapat menikmati bantuan utama dari sesamanya,serta keamanan dalam hidupnya.
           Namun keluarga tidak hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak akan tetapi orang yang hidup serumah bisa saja di sebut keluarga dengan ada atau tidaknya hubungan darah.

Pengertian Masyarakat
              Masyarakat (society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Umumnya, masyarakat adalah kumpulan dari penduduk yang menjalani kehidupan sosial di suatu wilayah.
              Manusia merupakan makhluk yang memiliki keinginan untuk menyatu dengan sesamanya serta alam lingkungan di sekitarnya. Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan dsb manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan yang berkesinambungan dalam suatu masyarakat.
               Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.
                Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.

Contoh : Setiap manusia pasti pernah mengalami masalah dan perdebatan. contoh yang akan saya berikan ini adalah contoh masalah dari keluarga saya. Dimana saat itu posisi saya yang sudah bekerja kurang lebih selama 2 tahun setelah lulus SMK, dan keinginan saya untuk meneruskan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Pada saat itu kedua orang tua saya mengalami keraguan, apakah saya sanggup untuk membiayai diri sendiri ? karena secara ekonomi kedua orang tua saya tidak dapat membantu dan karena papah saya juga sudah pensiun cukup lama. Sampai pada akhirnya saya berhasil memperoleh bantuan dari kantor dimana saya bekerja dan saya berhasil meyakinkan kedua orang tua saya untuk mengizinkan saya untuk kuliah. 


- MASALAH PEMUDA & SOSIALISASI

Pengertian Pemuda
           Ir.Soekarno pernah mengatakan dalam pidatonya, “Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia!”. Kalimat tersebut menunjukkan bahwa pemuda memiliki pengaruh besar sebagai agen perubahan bagi suatu negara. Karena di tangan merekalah tongkat estafet pembangunan negara akan diwariskan. Dengan kata lain pemuda adalah generasi penerus yang dapat menciptakan perubahan pada suatu Negara bahkan dunia.
             Jika dilihat dari definisi pemuda, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2009 (Pasal 1 Ayat (1)), menyebutkan, pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun. Sedangkan karakteristik pemuda menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2009 (Pasal 6) adalah memiliki semangat kejuangan, kesukarelaan, tanggungjawab, dan ksatria, serta memiliki sifat kritis, idealis, inovatif, progresif, dinamis, reformis, dan futuristik.

Pengertian Sosialisasi
              Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
            Istilah sosialisasi menunjuk pada semua faktor dan proses yang membuat manusia menjadi selaras dalam hidup ditengah-tengah orang lain. Proses sosialisasilah yang membuat seseorang menjadi tahu bagaimana mesti ia bertingkah laku ditengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari proses tersebut, seseorang akan memliki cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Semua warga negara mengalami proses sosialisasi tanpa kecuali dan kemampuan untuk hidup ditengah-tengah orang lain atau mengikuti norma yang berlaku dimasyarakat. Ini tidak datang begitu saja ketika seseorang dilahirkan, melainkan melalui proses sosialisasi.
             Pengertian sosialisasi juga dapat berarti suatu proses belajar seorang individu yang akan mengubah dari seseorang yang tidak tahu menahu tentang diri dan lingkungannya menjadi lebih tahu dan memahami tentang diri dan lingkungannya.

Contoh : Untuk masalah pemuda dan sosialisasi ini dapat kita ambil contoh dari pergaulan anak muda jaman sekarang. Banyak yang mabuk-mabukan dengan sembarangan minum alkohol yang di racik yang biasa disebut "oplosan, tawuran antar pelajar, memakai narkoba bahkan sampai bunuh diri entah karena masalah keluarga atau pun pribadi (putus cinta misalnya). Oleh karena itu, sebagai pemuda kita harus memperkuat keimanan dan memilih pergaulan mana yang akan membawa diri kita menjadi pribadi yang lebih baik bukan malah menghancurkannya.


- Masalah Hubungan Antara Warga & Negara

Pengertian Warga
             Warga adalah rakyat yang menetap di suatu wilayah tertentu dalam hubungannya dengan negara. Dalam hubungan antara warga Negara dan Negara, warga negara mempunyai kewajiban-kewajiban terhadap Negara dan sebaliknya, warga negara juga mempunyai hak-hak yang harus diberikan dan dilindungi oleh Negara.
                 Dalam hubungan internasional di setiap wilayah Negara selalu ada warga Negara dan orang asing yang semuanya disebut penduduk. Setiap warga Negara adalah penduduk suatu negara, sedangkan setiap penduduk belum tentu warga negara, karena kemungkinan seorang asing yang tinggal di Indonesia atau Negara lain yang bukan Negara asalnya.
 
Pengertian Negara
             Secara etimologis, “Negara” berasal dari bahasa asing Staat (Belanda, Jerman), atau State (Inggris). Kata Staat atau State pun berasal dari bahasa Latin, yaitu status atau statum yang berarti “menempatkan dalam keadaan berdiri, membuat berdiri, dan menempatkan”. Kata status juga diartikan sebagai tegak dan tetap. Dan Niccolo Machiavelli memperkenalkan istilah La Stato yang mengartikan Negara sebagai kekuasaan.

Contoh : Masalah yang terjadi di Porong Sidoarjo, ya tak lain dan tak bukan masalah ini ditimbulkan karena titik pengeboran yang meleset sehingga kawasan porong sidoarjo terjadi banjir lumpur panas. Kabar terakhir yang saya ketahui warga sidoarjo masih menuntut hak atas ganti rugi yang diakibatkan oleh banjir lumpur panas ini.


- Masalah Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat

Pengertian Pelapisan Sosial
           Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat). Definisi sistematik antara lain dikemukakan oleh Pitirim A. Sorokin bahwa pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi dan ada lapisan-lapisan di bawahnya. Setiap lapisan tersebut disebut strata sosialP .J. Bouman menggunakan istilah tingkatan atau dalam bahasa belanda disebut stand, yaitu golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu dan menurut gengsi kemasyarakatan. Istilah stand juga dipakai oleh Max Weber. 

Pengertian Kesamaan Derajat
          Sifat perhubungan antara manusia dan lingkungan masyarakat pada umumnya adalah timbal balik, artinya orang-orang itu sebagai masyarakatnya mempunyai hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan negara.
             Hak dan kewajiban sangat penting ditetapkan dalam perundang-undangan atau Konstitusi. Undang-undang itu berlaku bagi semua orang tanpa terkecuali dalam arti semua orang memiliki kesamaan derajat. Kesamaan derajat ini terwujud dalam jaminan hak yang diberikan dalam berbagai faktor kehidupan.
Pelapisan sosial dan kesamaan derajat mempunyai hubungan, kedua hal ini berkaitan satu sama lain. Pelapisan soasial berarti pembedaan antar kelas-kelas dalam masyarakat yaitu antara kelas tinggi dan kelas rendah, sedangkan Kesamaan derajat adalah suatu yang membuat bagaimana semua masyarakat ada dalam kelas yang sama tiada perbedaan kekuasaan dan memiliki hak yang sama sebagai warga negara, sehingga tidak ada dinding pembatas antara kalangan atas dan kalangan bawah.            
       Sebagai warga negara Indonesia, tidak dipungkiri adanya kesamaan derajat antar rakyatnya, hal itu sudah tercantum jelas dalam UUD 1945 dalam pasal :
            1.    Pasal 27
• ayat 1, berisi mengenai kewajiban dasar dan hak asasi yang dimiliki warga negara      yaitu menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan
• ayat 2, berisi mengenai hak setiap warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
 2. Pasal 28, ditetapkan bahwa kemerdekaan berserikat dan berkumpul, menyampaikan pikiran lisan dan tulisan.
3.  Pasal 29 ayat 2, kebebasan memeluk agama bagi penduduk yang dijamin oleh   negara
      4.   Pasal 31 ayat 1 dan 2, yang mengatur hak asasi mengenai pengajaran.

Contoh : Seorang anak miskin berusaha belajar dengan giat agar mendapatkan kekayaan dimasa depan agar kehidupan keluarganya terpenuhi dan secara otomatis derajat keluarganya pun akan ikt terangkat.


- Masalah Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan

Pengertian Masyarakat Perkotaan
         Masyarakat perkotaan sering disebut urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberap ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
  1.  Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
  2. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung padaorang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu.
  3. Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
  4. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.
  5. Interaksi yang terjadi lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan dari pada faktor pribadi.
  6. Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
  7. Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
   Pengertian Masyarakat Pedesaan
             Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri. Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuatsesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yang sangat kuat yang hakekatnya.
Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :
  1. Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
  2. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
  3. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
Tipe Masyarakat
Dipandang dari cara terbentuknya, masyarakat dapat dibagi dalam :
  1. masyarakat paksaan, misalnya Negara, masyarakat tawanan, dan lain-lain
  2. masyarakat merdeka, yang terbagi dalam :
  • masyarakat nature, yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendirinya, seperti gerombolan, suku, yagn bertalian dengan hubungan darah atau keturunan
  • masyarakat kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan keduniaan atau kepercayaan, misalnya koperasi, kongsi perekonomian, gereja dan sebagainya
Contoh :Masalah yang dialami biasanya terkait dengan adat istiadatnya. Dimana biasanya masyarakat pedesaan yang cenderung hidup berkelompok dan saling berhubungan dengan tetangganya harus berhubungan dengan masyarakat perkotaan yang hidupnya cenderung individualis dalam satu rukun tetangga. Masalah yang akan dihadapi yaitu komunikasi.


- Masalah Pertentangan Sosial

Pengertian Pertentangan Sosial
               Pertentangan Sosial adalah suatu kegiatan  yang menentang ilmu - ilmu sosial yang biasanya terjadi karena kesalah pahaman. contoh pertentangan sosial adalah tauran, kerusuhan, perang antar suku dan banyak lagi. contoh yang paling sering kita lihat adalah tauran, tauran yang sering terjadi biasanya di dasari oleh keinginan berkuasa atas suatu tempat atau suatu barang bahkan orang.

Demikian Beberapa Penjelasan tentang Masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan.


Sumber : prbadi & www.google.co.id
Share:

Kamis, 29 Januari 2015

Dampak Baik dan Buruk Jejaring Sosial

                 Jejaring Sosial, pasti kita sudah tidak asing dengan kata-kata ini. Di jaman yang dipenuhi dengan serba-serbi teknologi, siapa yang tidak kenal dengan Facebook, Twitter, Google Plus, Instagram, Path, Line, Whatsapp dan teman-temannya ??? Bahkan anak-anak sekolah dasar pun sudah memiliki paling tidak satu akun dari jejaring sosial yang saya sebutkan tadi.

                 Nah, Pada kesempatan kali ini saya akan sedikit mengulas apa sih dampak baik dan buruknya si jejaring sosial ini ?. Let's check this out!!

- Dampak Baik

Sudah pernah lihat iklan promosi line ? itu loh cerita cinta yang akhirnya ketemu rangga lagi setelah sekian lama ga bertemu terus dengan fitur line mereka bisa saling komunikasi sampe akhirnya ketemuan. hehe


Oke, cukup untuk iklannya. Kenapa saya memberikan contoh line ? karena line sendiri mempunyai sebuah fitur yang baru di luncurkan beberapa waktu lalu yaitu line alumni (kalau tidak salah). Nah inilah salah satu dampak yang paling baik, yaitu menghubungkan orang yang jauh ya entah jauh antar kota, pulau, negara, atau bahkan planet (hehe) menjadi lebih dekat bahkan seperti tidak ada jarak yang berarti, untuk bertanya kabar pun lebih cepat, akurat dan hemat, berbeda dengan masa-masa sebelum ada jejaring sosial ini, bisa dibayangkan hanya untuk menanyakan kabar kita harus menulis surat lalu dikirim dan itupun belum tentu sampai besoknya. Kalau pak posnya lagi gangguan gimana ? yaaaa kita cuma bisa sabar dan berharap balasannya segera datang (cieeeee).

Kemudian ini adalah salah satu keuntungan untuk para wirausahawan. yap!! jejaring sosial untuk media promosi dan berdagang. Tanpa perlu modal untuk menyewa kios dan mempekerjakan seorang sales promotion para wirausahawan bisa menggunakan jejaring sosial untuk mengembangkan usahanya. Di jaman yang serba komputer ini sekarang belanja pun bisa dilakukan cukup didalam rumah dengan bermodalkan komputer dan internet. Menyenangkan bukan ??? cukup duduk manis dan barang yang kita beli akan datang tanpa harus capek-capek mencari di pasar, kepanasan, macet di jalan dan sebagainya. Untuk dampak baik yang lain menurut saya tidak terlalu penting ya, paling hanya untuk sekedar share apa sih kegiatan yang kita akan, sedang atau sudah kita lakukan atau bahkan perasaan yang sedang dirasakan seperti galau yang sedang dialami banyak muda-mudi jaman ini (haha).

- Dampak Negatif

Untuk dampak buruk dari jejaring sosial ini bisa kita lihat sendiri di berita-berita. Seperti contohnya banyak kasus penipuan yang terjadi. Bukan hanya tipu-menipu soal uang tapi juga soal identitas diri. Bahkan saya pernah baca sebuah berita dimana seorang laki-laki mengaku belum menikah di media sosial facebook sampai akhirnya ada permpuan yang terpikat sampai dinikahi! dan sialnya perempuan itu baru tahu si laki-laki ini sudah punya keluarga setelah dinikahi. Miris sekali bukan ?

Tapi ternyata masih banyak sekali kasus penipuan bahkan bisa di kategorikan penculikan yang terjadi gara-gara si sosial media ini. Bahkan ada salah seorang siswi yang kenal dengan laki-laki lalu sampai akhirnya mereka bertemu dan akhirnya si siswi ini menghilang dan tidak pulang kerumahnya lagi. Dari dua kasus itu dapat disimpulkan, dalam media sosial kita harus tetap berhati-hati baik dalam melakukan transaksi jual-beli online ataupun memperluas koneksi. Jangan mudah percaya dengan orang yang baru di kenal, apalagi tidak tau asal-usulnya.

Mungkin cukup sekian yang dapat saya sampaikan. Akhir kata berhati-hatilah dan selamat ber-sosial media :)

 
Share:

Manusia Sebagai Makhluk Sosial dan Berbudaya

PENGERTIAN
- Manusia Sebagai Makhluk Sosial
 
Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu:
a.       Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b.      Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
c.       Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d.      Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia
- Manusia sebagai Makhluk yang Berbudaya
 
Manusia disebut sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya.
Budaya adalah suatu pola dari asumsi-asumsi dasar (keyakinan dan harapan) yang ditemukan ataupun dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu dari organisasi, dan kemudian menjadi acuan dalam mengatasi persoalan-persoalan yang berkaitan dengan adaptasi keluar dan integrasi internal, dan karena dalam kurun waktu tertentu telah berjalan atau bekerja dengan baik, maka dipandang sah, akhirnya kebudayaan dibakukan bahwa setiap anggota organisasi harus menerimanya sebagai cara yang tepat dalam pendekatan pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan dalam organisasi.
Sedangkan kebudayaan yaitu sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Kata budaya atau kebudayaan itu sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Pengaruh manusia dan kebudayaannya dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Tampak bahwa keduanya akhirnya merupakan satu kesatuan. 
Budaya yang dikembangkan oleh manusia akan berimplikasi pada lingkungan tempat kebudayaan itu berkembang. Suatu kebudayaan memancarkan suatu ciri khas dari masyarakatnya yang tampak dari luar. Dengan menganalisis pengaruh akibat budaya terhadap lingkungan seseorang dapat mengetahui, mengapa di sebuah lingkungan tertentu akan berbeda kebiasaanya dengan lingkungan lainnya dan mengasilkan kebudayaan yang berbeda pula. 
  
- KESIMPULAN
 
Maka dari itu dapat disimpulkan kaitan manusia sebagai makhluk sosial dan berbudaya yaitu, manusia yang pada hakikatnya tidak bisa hidup sendiri atau disebut juga makhluk sosial. Dan setiap manusia yang hidup pasti memiliki adat dan budaya dari leluhurnya masing-masing yang tentu saja berbeda satu sama lain. Oleh karena itu setiap manusia yang berinteraksi harus menghargai budaya satu sama lain. Karena di indonesia terdapat begitu banyak ragam adat, suku dan budaya maka manusia sebagai makhluk sosial harus memiliki sikap toleransi. Sehingga dalam kehidupan bersosial kan tercipta rasa nyaman dan aman.

Share:

PUISI Kekaguman Terhadap Gunadarma

                                                                    GUNADARMA

Malam ini..
Tak seperti malam biasanya
Malam ini berbeda..
Aku akan belajar!
Ya.. Belajar lagi setelah sekian lama

Kembali menuntut ilmu di kampus tercinta
Gunadarma..
Tempat ribuan anak muda belajar
Anak muda dengan segudang prestasi
Yang kelak akan membangun negeri ini

Bagaikan hidp di dua dunia
Itulah yang ku alami
Pagi mencari rezeki
Malam mencari ilmu tanpa henti
Dimana lagi ? kalau bukan di Gunadarma University


Gunadarma...
Tanpa lelah..
Tanpa henti..
Selalu membimbing kami
Semoga impian menjadi World Class University tercapai tahun ini
Amin..

Share:

Minggu, 18 Januari 2015

Masalah sosial yang berasal dari faktor psikologis



Masalah sosial bisa timbul oleh karena faktor psikologis, seperti kebingungan, disorganisasi, penyakit syaraf, aliran sesat dan sebagainya. Dikatakan demikian oleh karena faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan manusia atau warga masyarakat tidak mampu untuk berpikir dan bertindak secara wajar.

Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba menjelaskan sedikit cara yang dapat dilakukan untuk menghindari  masalah sosial yang disebabkan oleh penyakit sayraf dan aliran sesat.

Untuk cara menghindarinya sendiri ada berbagai macam. Contohnya untuk menghindari masalah sosial yang disebabkan oleh penyakit syaraf adalah dengan terus menjaga pola hidup yang sehat, senantiasa berprasangka baik agar hal-hal negatif tidak memenuhi pikiran yang akan menyebabkan penyakit bagi diri sendiri. Karena otak adalah center dari semua fungsi tubuh jadi apabila otak kita sehat dan dipenuhi dengan pemikiran positif maka tubuhpun akan ikut sehat begitu juga dengan syaraf-syarafnya.

Sedangkan cara untuk menghindari masalah sosial yang disebabkan oleh aliran sesat adalah dengan cara mempertebal iman dan keyakinan kita kepada tuhan. Misalnya dalam agama islam, kita bisa mengikuti pengajian-pengajian yang diadakan baik dalam lingkungan rukun tertangga ataupun yang sudah luas seperti kebanyakan pada jaman ini. Tapi dengan bergabungnya kita dengan pengajian tersebut bukan berarti kita menelan mentah-mentah informasi yang disampaikan oleh ulama/tokoh agama dalam pengajian tersebut. Maksudnya adalah kita perlu untuk memastikan apakah ajaran atau informasi-informasi yang disajikan oleh ulama/tokoh agama tersebut teradapat dalam al-qur’an ? Jika tidak maka sepatutnya kita harus menarik diri dari pengajian ini bahkan kalau perlu kita laporkan ke pihak yang berwenang agar dilakukan pengkajian terhadap pengajian tersebut agar semua ajaran yang di sampaikan sesuai dengan yang tertera pada al-qur’an dan tidak melenceng sedikitpun. Oleh karena itu sebagai manusia yang hidup di jaman yang modern ini kita patut untuk kritis dan cerdas dalam menghadapi segala macam masalah yang ada agar tidak mudah di pengaruhi oleh penjahat-penjahat yang semakin pintar di jaman ini.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peran dari diri sendiri, lingkungan, tokoh-tokoh masyarakat dan pemerintah mempunyai bagian yang cukup besar untuk mengatasi setiap masalah sosial ini.



Sumber : https://wildanwajdirahman.wordpress.com/2013/11/03/masalah-sosial-yang-terjadi-di-masyarakat/

NAMA                        : ErlinaWidiya
NPM                : 1D114001
KELAS           : 1KA25
Share:

Selasa, 02 Desember 2014

ISD : 4 Faktor Permasalahan Sosial


Permasalahan sosial merupakan sebuah gejala atau fenomena yang muncul dalam realitas kehidupan bermasyarakat. Dalam mengidentifikasi permasalahan sosial yang ada di masyarakat berbeda-beda antara tokoh satu dengan lainnya. Berikut beberapa definisi masalah sosial yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu:

1. Menurut Soerjono Soekanto, masalah sosial merupakan suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.
2. Menurut Soetomo masalah sosial adalah sebagai suatu kondisi yang tidak diinginkan oleh sebagian besar warga masyarakat.
3. Menurut Lesli, masalah sosial sebagai suatu kondisi yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan sebagian besar warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak disukai dan karena perlunya untuk diatasi atau diperbaiki.
4. Menurut Martin S. Weinberg, masalah sosial adalah situasi yang dinyatakan sebagai sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai oleh warga masyarakat yang cukup signifikan, dimana mereka sepakat dibutuhkannya suatu tindakan untuk mengubah situasi tersebut.


Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 jenis faktor, yakni :

1.      Faktor Ekonomi          : Kemiskinan, pengangguran, dll

 -          Kemiskinan adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak bisa menjamin hidupnya sendiri seperti orang lain pada umumnya.kemiskinan dapat diklasifikasikan dalam kehidupan masyarakat yang masih sederhana dan dalam masyrakat yang sudah tergolong komplek. Jadi ukuran keya atau miskin itu memang relatif tidak sama, tergantung pada siuasi dan kondisi masyarakat yang bersangkut. Yang jelas karena tidak adanya pemabgian kekayaan yang merata.
-          Pengangguran adalah suatau keadaan dimana seseorang tidak mempunyai pekerjaan yang bia menjamin hidupnya sendiri.

2.      Faktor Budaya            : Perceraian, kenakalan remaja, dll

 Masalah sosial yang bersumber dai faktor kebudayaan biasanya yang paling menonjol bagi kehidupan manusia dalam masyarakat, yaitu jika manusia tidak mampu untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan kebudayaan(cultural lag). Menurut DALDJUNI (1985), bahwa masalah sosial dapat bertalian dengan masalah alami ataupun masalah pribadi, maka ditunjau secara menyeluruh masalah sosial ternyata memiliki empey sumber penyebab, yaitu :

-          Faktor alam (ekologis – geografis), ini menyangkut gejala menipisnya sumberdaya alam.
-          Fattor biologis (dalm arti kependudukan), ini menyangkut bertambahnya umat manusia dengan pesat yang dirasakan secara nasional, regional, ataupun local.
-          Faktor budayawi, ini menimbulkan berbagai kegoncangan mental dan bertalian dengan aneka penyakit kejiwaan.
-          Faktor sosial, dalm arti berbagai kebijaksanaan ekonomi dan politik yang dikendalikan bagi masyarakat.
-          Pokok-pokok masalah sosial

3.      Faktor Biologis           : Penyakit menular, keracunan makanan, dll

Masalah sosial yang bersumber dari faktor biologis ini misalnya, masalah-masalah yang menyangkut kependudukan dan keharusan biologis lainnya.bebarapa faktor penyebab timbulnya masalah sosial yang bersumber dari faktor biologis :

-          Faktor Keharusan Makan
Untuk kenyataan kehidupan sehari-hari bahwa keharusan untuk makan ternyata besar sekali pengaruhnya terhadap kemungkinan timbulnya masalah sosial.

-          Faktor Kependudukan
Faktor kependudukan menyangkut bertambahnya jumlah manusia pada lapangan kehidupan tetap.

-          Faktor bagi manusia untuk mempertahankan diri
Manusia pada umumnya ternyata tidak dapat dipisahkan dari faktor ini, senbab bagaimanapun alasannya, yang pasti sifat hakiki manusia adalah pertama kali memntingkan dirinya sendiri sebagai makhluk individu. Akan tetapi dilain pihak individu tidak akan dapat mempertahankan dirinya sendiri, maka dari itu dia bergaul, bergabung atu mebabentuk kelompok sosial sebagaimana makhluk sosial lain.

4.      Faktor Psikologis        : Penyakit syaraf, aliran sesat, dll

Masalah sosial bisa timbul oleh karena faktor psikologis, seperti kebingungan, disorganisasi, penyakit syaraf dan sebagainya. Dikatakan demikian oleh karena faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan manusia atau warga masyarakat tidak mampu untuk berpikir dan bertindak secara wajar.

Sumber:http://organisasi.org/definisi-pengertian-masalah-sosial-dan-jenis-macam-masalah-sosial-dalam-masyarakat



Share: