In this opportunity I wanna tell some unimportant story (about me of course), what I had been done as long as my life and what I wanna do in my future (or maybe what I supposed to do ?).
Well, curhatan tulisan ini sebenarnya adalah bagian dari tugas perkuliahan matakuliah Manajemen Layanan Sistem Informasi. Jadi saya akan berhenti untuk sok-sok an menggunakan bahasa inggris yang notabene nya bukan sebuah kewajiban untuk digunakan. hehe.. Sekian untuk basa-basi nya, jadi saya akan mulai dengan memperkenalkan jati diri saya, seorang anak sisaan terakhir dari 5 bersaudara yang hidupnya masih betah nebeng sama orang tua.
Saya lahir normal dengan berat badan 2.5 kg tanggal 17 Januari 1994 di hari Senin Legi dengan bantuan seorang bidan bernama Aisyah yang sampai sekarang saya belum pernah bertemu dengan beliau dan mungkin melalui tulisan ini saya bisa dipertemukan dengan beliau, memeluknya dan berterimakasih atas jasa yang telah beliau lakukan :''''') atau mungkin juga ada beberapa dari readers yang penasaran dan berniat memberi surprise atau hadiah ulang tahun ? hahaha ditunggu tahun depan ya..
Pak dosen tolong abaikan paragraf ke-dua ini ya pak :D
Saya lulusan SMKN 1 Cibinong, atau pada masa saya masih dibilang STM. Terdengar agak ke laki-lakian memang. Tapi percaya atau tidak, SMKN 1 Cibinong adalah mimpi saya yang berusaha saya wujudkan sewaktu masih duduk dibangku SMP. Mau bagaimanapun pendapat negatif orang tentang SMK/STM itu saya tidak peduli. Bagi saya meraih sebuah mimpi adalah prestasi yang sangat membanggakan dan menggembirakan tentunya. Mengingat persaingan masuk ke sekolah ini sangat sulit bahkan di zaman sekarang sampai dilakukan test kesehatan dengan adanya test lari dan lain-lain. Dan beruntung lah saya tidak hidup di zaman itu karena saya yang lemah akan olah raga, lari 100 meter pun rasanya saya tidak berniat.
Di SMK saya mengambil jurusan Teknik Komputer dan Jaringan, karena saat itu saya belum paham betul kemana konsentrasi dari masing-masing jurusan yang ditawarkan. Berbekalkan kata "Komputer" maka saya pilih lah jurusan TKJ. "Yes yes TKJ, yes yes TKJ, TKJ is the best" itu adalah sepenggal kalimat yel-yel yang masih ter-rekam dengan baik di ingatan saya. Bagaimana tidak, setiap masuk bengkel(sebutan untuk lab IT) kita diwajibkan untuk melafalkan yel-yel itu dengan keras dan semangat sambil baris di depan bengkel bahkan kadang melakukan sedikit olahraga jika masih ada teman yang belum siap dengan jas lab(sebutan untuk baju lab) atau dengan atribut lainnya seperti tugas-tugas yang harus dibawa. Awalnya terasa memalukan memang, tapi akhirnya ya cuek saja karena urat malunya udah putus dan dari kebiasaan itu saya dapat menyimpulkan bahwa disiplin, kekompakan, kerja tim, dan setia kawan adalah hal yang guru saya ingin tanam dalam diri kami.
Di TKJ juga saya banyak belajar mengenai ilmu komputer yang saya tidak tahu sama sekali awalnya. Karena komputer yang saya punya dulu hanya PC dengan Intel pentium 4, RAM 128MB jadi hal-hal yang saya ketahui dari komputer hanya main game, mendengarkan musik dengan winamp dan coret-coret abstrak dengan ms.paint. Bisa dibayangkan betapa buta nya saya dengan dunia teknik yang saya hadapi. Tapi saya tidak mudah patah arang, hal-hal yang sukar itu justru menantang saya untuk ditaklukan tapi beda hal dengan matematika. Bagi saya matematika bukan menantang tapi membuat dehidrasi otak! yazzzzz i hate math so much. Well, di TKJ pada awalnya saya di pertemukan dengan PC yang sudah dimutilasi bongkar setiap bagiannya, dan harus di rakit kembali, lalu install menginstall OS, driver, aplikasi sampai akhirnya sebuah PC dapat digunakan.
Next class, sudah cukup mahir di bagian Hardware kami ditantang kembali dengan dunia Jaringan laba-laba.
Di jaringan ini juga banyak hal-hal baru yang keren menurut saya yang awam ini. Dimulai dengan membuat design-design topologi, sampai akhirnya menerapkannya dengan membangun jaringan lokal dan me-manage network dengan router. Tiba di kelas akhir tantangan semakin sulit, yaitu berhadapan dengan dunia administrator. Kami diajarkan tentang bagaimana membangun sebuah server yang bisa me-manage network sampai dengan mail server. Dan semua itu adalah hal-hal seru yang saya alami selama di TKJ SMKN 1 CIBINONG.
Lepas dari TKJ saya pun memberanikan diri untuk mencoba bekerja di bidang IT, walaupun saat itu ada tawaran dari pabrik yang bekerja sama dengan sekolah tapi sayang rasanya ilmu TKJ ini jika tidak diterapkan di dunia nya langsung. Mulai lah saya mencari perusahaan IT mana yang mau menerima saya yang masih amatir ini. Agak minder memang awalnya, mengingat setiap saingan yang saya temui adalah lulusan S1, D3 Ilmu Komputer, apalah artinya saya yang hanya lulusan SMK ini :(
Lagi dan lagi, bagi saya itu adalah sebuah tantangan, kepercayaan diri atau mungkin tidak tau malu yang harus saya tebalkan saat menemui saingan justru mendorong saya untuk terus berusaha. Sampai akhirnya saya diterima di sebuah perusahaan VoIP di Jakarta. VoIP yang saat SMK hanya saya dengar karena itu adalah judul Laporan Akhir teman sekelas saya, pada saat itu dan mulai saat itu harus saya hadapi langsung. Bingung, pusing, dan ga mengerti itu hal biasa, toh pada akhirnya saya hanya butuh kebiasaan untuk bisa memperdalam dan memahami pekerjaan yang saya hadapi. Mulai dari Operator Staff, kemudian merangkak menjadi Customer Service Support dan alhamdulillah saat ini sudah menjadi bagian dari Network Support.
Pusing ? Iya banget! tapi saya bukan tipe orang yang mudah menyerah, saya hanya butuh waktu tidur sebentar kira-kira 12 jam untuk bisa menghadapi masalah yang membuat pusing itu.
Lalu kenapa saya mengambil jurusan Sistem Informasi di Gunadarma ? bukan kah itu artinya saya melenceng dari ilmu dasar yang saya miliki dan juga pekerjaan saya saat ini ?
Jawabannya cukup simple panjang, pertama karena di Gunadarma tidak ada kelas malam untuk jurusan Teknik Komputer :( jurusan lain hanya ada psikologi dan akuntansi kalau tidak salah, dan alasan lain yaitu saya sebagai anak terakhir yang juga ikut berkontribusi untuk keluarga serta saya yang gemar sekali jajan sana sini harus mencari kampus yang bisa dijangkau dengan kendaraan umum yang mudah dan murah meriah ramai seperti KRL sehingga uang jajan saya bisa tetap stabil dan Yap! kelas malam Gunadarma yang ada di depok(pondok cina) sangat membantu saya. Terimakasih Gunadarma :)
Tapi menurut saya ada bagusnya juga kenapa saya masuk ke jurusan SI, mungkin ini adalah jalan dari yang maha kuasa agar saya terus bisa mempelajari hal-hal baru dan dengan demikian skill saya pun bertambah di bidang lain. sounds great right ?
Tapi lagi-lagi keadaan memaksa saya untuk tetap survive. Saya yang awam dengan bahasa pemrograman lagi-lagi harus meraba dari awal. Tentu itu bukanlah hal yang harus saya khawatirkan, seiring berjalannya waktu saya pasti bisa menaklukan bahasa-bahasa alien pemrograman itu. Walaupun sempat gagal di ujian praktikum beberapa minggu yang lalu, tapi itu bukanlah hal yang bisa mematahkan semangat saya begitu saja.
Lalu apa sih yang akan saya lakukan dengan saya yang sudah menguasai bahasa pemrograman di masa depan ?
Jujur untuk rencana pasti saya belum dapatkan, hehe
Tapi belakangan ini semenjak belajar tentang Inovasi SI terkadang muncul beberapa keinginan seperti ingin men-develop beberapa aplikasi atau games mungkin ?
Aplikasi-aplikasi yang dibuat tentu yang dapat berguna bagi khalayak banyak dan tidak hanya untuk mengambil keuntungan saja. Seperti sebuah aplikasi yang dapat berkontribusi mengurangi kemacetan, membantu orang-orang di kala genting, atau mungkin memperbaiki sistem KRL yang masih sering terlambat atau bahkan ada gangguan signal dll (maaf ini sebagian curhatan warga KRL).
Untuk didunia games, mungkin akan dibutuhkan ilmu design grafis untuk membantu mewujudkan, tapi itu bukan hal yang tidak mungkin untuk saya pelajari bukan ? :D
Jadi dengan demikian saya juga dapat membuka lapangan pekerjaan baru dan mengurangi angka pengangguran di indonesia.
Well, itu masih menjadi mimpi saya dan semoga bisa tercapai secepatnya. amiiinn!!
Jadi sekian lah cerita saya kali ini, mohon maaf jika ada salah-salah kata, atau mungkin ada yang menyinggung pribadi seeorang atau sekelompok atau instansi tertentu, dan kembali lagi ini hanyalah sebuah curhatan yang menjadi bagian dari tugas seorang mahasiswi kulker.
Semoga Pak Tito tidak bete dan memberi nilai saya A+ bagus :) amiiiiinnn (lagi).
Yours faithfully,
wkwkwk
BalasHapus