Minggu, 12 Oktober 2014

Ulasan Film mengandung unsur masalah sosial



Di Bawah Lindungan Ka’bah
Ulasan :
Hamid dan Zainab berasal dari dua keluarga dengan tingkat sosial yang berbeda. Hamid berasal dari keluarga miskin dan Zainab berasal dari keluarga kaya. Hamid mendapat dukungan dana sekolah dari ayah Zainab dan ibunya bekerja di rumah keluarga Zainab. Pertemuan demi pertemuan membuat keduanya saling jatuh cinta. Namun karena perbedaan ekonomi dan dibayangi utang budi, Ibu Hamid melarang anaknya untuk berharap memiliki Zainab.
Mereka berbagi impian yang sama yaitu tiap manusia bebas untuk mencintai dan dicintai. Cobaan demi cobaan pun mendera keduanya. Mulai dari diusirnya Hamid dari kampung karena dituduh secara tidak sopan menyentuh Zainab hingga akan dijodohkannya Zainab dengan anak seorang saudagar kaya. Sampai akhirnya Hamid dan Zainab merasa harapannya untuk bisa saling memiliki pupus. Namun Hamid dan Zainab tetap setia dengan janji untuk mempertahankan cinta mereka.
Hamid yang terusir dari kampungnya akhirnya berkelana hingga sampai ke Mekkah dan menunaikan ibadah haji seperti yang diimpikannya. Sementara Zainab tetap menjaga setia janjinya untuk menikah hanya dengan orang yang ia cintai. Di Mekkah Hamid terus beribadah hingga akhirnya meninggal di hadapan Ka'bah setelah mengetahui Zainab meninggal.

 Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Di_Bawah_Lindungan_Ka%27bah_%28film_2011%29



Opini :
            Menurut saya film yang di adaptasi dari karya sastra tempo dulu Buya HAMKA banyak menyinggung tentang kehidupan bermasyarakat. Contohnya seperti ketulusan ayah Zainab dalam membantu Hamid untuk tetap bersekolah walaupun pada akhirnya beliau tidak merestui cinta mereka berdua, tapi itulah kenyataan yang kerap terjadi dalam bermasyarakat dimana jika kita memiliki hutang budi dengan orang lain maka mau tidak mau kita harus berani mengorbankan apapun untuk orang yang telah membantu kita dalam film ini Hamid  mau tidak mau harus mengalahkan perasaanya untuk tetap menghormati ayah Zainab yang sudah menyekolahkan dia dan mengaggapnya seperti anaknya sendiri.
            Kemudian didalam film ini juga mengajarkan kita kalau kita tidak boleh memandang status ekonomi sebagai acuan untuk sebuah pertemanan, dalam film ini seperti halnya Hamid dan Zainab walaupun Hamid hanya seorang anak pembantu tapi Zainab tidak segan untuk berteman baik sejak kecil dengan Hamid, apabila kita bandingkan dengan zaman sekarang tak sedikit yang mencari teman karena harta, karena mungkin menurut mereka orang yang setidaknya se-level tingkat kekayaannya adalah yang pantas untuk diajak berteman.
Lalu diajarkan pula bagaimana kita harus membuka pikiran kita lebih luas, contohnya saat Hamid hendak menolong Zainab yang tenggelam dan saat itu Hamid menolongnya dan memberikan nafas buatan padahal dalam islam bersentuhan kulit pun haram hukumnya untuk orang yang bukan mukhrimnya, sampai akhirnya para Kyai geram dan memutuskan mengusir Hamid dari desa tersebut. Menurut saya sah saja dengan hal yang dilakukan Hamid karena pada situasi itu dia di hadapkan dengan pilihan membiarkan Zainab mati atau menolongnya, sedangkan sebagai manusia kita wajib saling tolong menolong.
            Dalam film ini kita juga diajarkan untuk saling bertoleransi, dimana arti dari Toleransi sendiri adalah suatu sikap atau perilaku manusia yang tidak menyimpang dari aturan, di mana seseorang menghargai atau menghormati setiap tindakan yang orang lain lakukan. Dalam film ini dicontohkan oleh Hamid, yang bersedia menerima setiap hujatan yang orang lain lontarkan saat ia menolong Zainab yang tenggelam, dan juga rasa tanggung jawab dimana Hamid dengan lapang dada menerima segala keputusan yang telah di rundingkan oleh para Kyai sampai pada akhirnya Hamid di usir dari desa tempat kelahirannya. Jika kita lihat ke zaman sekarang, sikap toleransi ini sudah mulai menipis, karena orang-orang saat ini memiliki ego yang besar beda dengan orang zaman dahulu yang lebih bersabar dengan mengahadapi hal-hal dalam bermasyarakat.
 
 Kita juga diajarkan untuk terus bersabar dan tawakal, salam film ini dikisahkan saat Hamid dihadapkan dengan banyak masalah dia tetap bersabar dan tawakal kepada Allah sampai akhirnya impiannya pergi ke Mekah terwujud walaupun dia harus menjalani jalan yang berliku untuk mencapainya. Jika dibandingkan dengan masyarakat kini, mereka lebih banyak mendahulukan ego dan memikirkan cara cepat demi kepentingan pribadinya terwujud sehingga muncul lah berbagai kasus seperti korupsi misalnya. Karena dibalik korupsi itu sebagian besar motifnya adalah para koruptor yang mementingkan kehidupan pribadinya sehingga mereka menghalalkan segala cara untuk mencapai mimpinya.
            Demikian ulasan mengenai hal masalah social yang kerap terjadi dalam masyarakat yang dicontohkan dalam film Di Bawah Lindungan Ka’bah. Terimakasih atas perhatiannya. Kurang dan lebihnya saya mohon maaf.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar